Pesan ustadz saat manasik umroh diantaranya adalah tidak perlu bawa KTP, SIM, dan kartu-kartu yang sekiranya tidak diperlukan saat di Arab Saudi. Hanya membawa barang-barang yang diperlukan termasuk bawa uang secukupnya.
Dalam kesempatan umroh kemarin aku ngikutin saran ustadz-nya yaitu ga bawa KTP dan SIM, karena memang ga akan dipakai disana. Daripada tercecer justru makin repot nantinya. Jadi untuk tanda pengenal saat check-in pesawat kita bisa menggunakan paspor.
Saat sudah di Makkah dan Madinah, paspor merupakan hal yang sangat penting setelah nyawa. Jadi paspor harus dijaga dan ga boleh hilang. Untuk amannya, paspor akan dititip ke tour leader ataupun muthawwif.
Kita dibekali sebuah kartu resmi dari aplikasi Siskopatuh milik Kemenag sebagai pengganti ID Card. Dalam kartu tersebut ada QR Code yang bila di-scan bisa memunculkan data pribadi kita berupa nama, no paspor, tempat menginap saat di Makkah dan Madinah, serta nama dan nomor telepon tour leader serta muthawwif. Kartu ini harus selalu dibawa kemanapun kita pergi layaknya KTP. Boleh digantung di leher ataupun dimasukkan dalam tas namun diusahakan tidak terpisah dari badan kita.
Beberapa jamaah yang tersesat sangat terbantu dengan data-data yang ada pada kartu siskopatuh tersebut jika ada yang ingin menolong.
0 comments:
Posting Komentar